View COMMUNICAT MISC at Gunadarma University. berkat bisa kita miliki. Kisahnya adalah sebagai berikut INIPUN AKAN BERLALU Ada seorang petani kaya mati meninggalkan kedua ternyata masih ada satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka. Mereka Ilustrasi Ayat Alkitab tentang Kematian sumber foto UnsplashAdalah penderitaan besar bagi seorang ibu untuk kehilangan anaknya—terutama yang masih bayi—sehingga ia akan membutuhkan penguatan dari ayat orang tua mana yang rela, ketika anaknya yang masih bayi kemudian harus kembali menghadap Bapa di surga karena berbagai sebab? Namun, tak ada yang bisa menghentikan ketika semua itu sudah menjadi kehendak ada yang lain yang bisa dilakukan selain berusaha ikhlas dan percaya pada janji-Nya bahwa Anda akan bersatu kembali dengan bayi Anda suatu hari nanti di surga. Sekarang, dapatkanlah penghiburan itu dari beberapa ayat Alkitab tentang kematian seperti berikut Alkitab tentang kematian bayi yang dapat menghibur Anda, orang tua kuat dan beriman teguhSelanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. 1 Tesalonika 413, 14Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Yohanes 1125-26Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. Wahyu 214Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percaya juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku, pergi, kamu tahu jalan ke situ. Yohanes 141-4Nah, sekiranya beberapa ayat Alkitab di atas dapat memberikan penghiburan yang diperlukan oleh orang tua mana pun yang sedang berduka cita lantaran harus kehilangan bayi mereka selalu diteguhkan dalam iman.
MengatasiDukacita. ”Semua anak-anak [Yakub], baik laki-laki maupun perempuan datang menghiburnya, tetapi ia tidak mau dihibur. Katanya, ’Sampai mati saya akan terus meratapi anak saya.’. Demikianlah ia terus berkabung karena Yusuf anaknya.”. — Kejadian 37:35, Bahasa Indonesia Masa Kini. PATRIARK Yakub sangat berduka atas kematian
Lagu Kidung Jemaat 401 yang kita nyanyikan di awal ibadah ini “Makin Dekat Tuhan” adalah lagu yang dinyanyikan grup musik Hartley sebelum Kapal Titanic, kapal pesiar yang mewah tenggelam karena menabrak sebuah gunung Es tahun 1912. Bapak/Ibu yang pernah menonton Film Titanic mungkin masih mengingat adegan itu. Para musisi memainkan lagu ini untuk menenangkan orang-orang yang ketakutan karena kapal akan tenggelam. Lagu “Makin Dekat Tuhan” menjadi simbol harapan di tengah laut yang dingin, rasa takut pada maut yang menjemput dan gelapnya kematian. Lagu ini mengingatkan para penumpang kapal bahwa Tuhan selalu ada dan menyertai manusia dalam situasi dan kondisi apapun juga. Lagu ini tetap dinyanyikan hingga kapal sepenuhnya tenggelam. Semua anggota grup music Hartley tenggelam bersama Kapal Titanic. Tapi lagu ini menjadi nyanyian pengharapan yang memberi kekuatan saat maut menjemput mereka. Kidung Jemaat 401 ini syairnya ditulis oleh Sarah Flower Adams pada 1841. Namanya Sarah Fuller Flower kemudian menjadi Sarah Flower Adams saat menikah dengan suaminya Wiliiam Adams. Sarah Adams mempunyai cita – cita menjadi seorang aktris top, tapi Tuhan mempunyai rencana yang berbeda untuk hidupnya. Lirik “Makin Dekat Tuhan” ditulis Sarah saat Pendeta di jemaatnya membutuhkan Lagu Pujian yang terkait dengan kisah Yakub seperti dalam pembacaan kita Kejadian 2810-22 16-19. Kisah Yakub yang berjumpa dengan Allah saat hidupnya sedang tertekan. Di Betel, Yakub tidur beratap langit dan berbantal batu yang keras tapi hidupnya jauh lebih keras dari batu yang dipakai sebagai alas kepalanya. Yakub seorang pelarian, sendirian dan nyawanya terancam. Tetapi setelah pengalaman imannya berjumpa dengan Tuhan Yakub sadar bahwa Allah bersamanya bahkan di saat Yakub tidak menyadari dan mengetahui kehadiran Allah itu. Pada ayat 16 Yakub berkata “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini dan aku tidak mengetahuinya”. Dalam hidupnya yang berantakan, Tuhan tidak pernah meninggalkan Yakub sendirian. Sadarlah ia bahwa Tuhan masih dekat padanya seperti dahulu ketika ia ada dalam rumah ayah ibunya. Batu alas kepala itu menjadi batu peringatan dan tempat itu menjadi Betel, Rumah Allah. Pergumulan dan perenungan Sarah erat kaitannya dengan kisah Yakub. Sarah Adams menderita TBC, ia harus berjuang dalam pergumulan antara iman dan kenyataan. Tapi Sarah Adams mengimani bahwa kekuatan dari pergumulannya ia peroleh pada Salib Kristus yang mengangkatnya dari setiap keterpurukan. “Walaupun Saliblah mengangkatku”. Seperti Yakub, Sarah Adams berkomitmen tetap dekat pada Tuhan. “Makin dekat Tuhan” menjadi sebuah proses perjumpaan Sarah dengan Tuhan. Impian Sarah Adams untuk menjadi Aktris hebat harus terhenti karena TBC. Bahkan penyakit itu juga merengutnya dalam usia muda 43 tahun. Sarah Adams tidak menjadi seorang Aktris besar tapi nyanyian Kidung Jemaat yang digubahnya ini menjadi nyanyian yang terkenal dan dinyanyikan Gereja di seluruh dunia sampai saat ini Saat dukacita seperti ini, saat kita baru saja memasuki Tahun 2021 pada anak tangga ke – 2. Keluarga yang berduka dan kita semua menaruh banyak harapan dan rencana dalam hidup kita. Tapi Tuhan menetapkan hal yang berbeda. Seringkali dalam beratnya dukacita, kehilangan orang yang kita kasihi, kita merasa sesak, sedih, pedih bahkan kita tidak menyadari kehadiran Tuhan. Tapi seperti Yakub dan Sarah Adams. Tuhan hadir dalam dukacita keluarga. Ia adalah Tuhan yang mengerti dan peduli semua persoalan di hidup kita. Kehadiran Tuhan menjadi kekuatan bagi Yakub, bagi Sarah Adams, bagi penumpang kapal Titanic, bagi keluarga besar yang berduka dan bagi kita semua. Kehadiran Tuhan menegaskan bahwa janjiNya ya dan Amin. Walaupun salib dukacita ini berat tapi salib Kristus mengangkat kita dari kesedihan, pergumulan dan dukacita. Sesungguhnya peristiwa kematian dan dukacita ini adalah proses Tuhan berjumpa dengan keluarga besar. Sekalipun dukacita ibarat berbantal batu yang keras tapi hidup kita ditenangkan. Almarhum telah mengakhiri hidupnya, rencana dan harapan – harapannya untuk tahun 2021 kandas di tanggal 2 Januari tapi Tuhan telah memakai hidupnya untuk menjadi berkat bagi Keluarga, bagi rekan se profesi dan anak – anak didik bahkan dalam pelayanan Gereja. Hidupnya telah menjadi pujian bagi Tuhan. Oleh sebab itu bagi keluarga dan kita semua, marilah tetap mengimani kasih Tuhan. Tetaplah memuji Tuhan meskipun hati sedih dan remuk. Tuhan selalu dekat. PenyertaanNya sempurna. Ia menggenggam tangan kita sehingga kita tidak tergletak. Walupun semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin besar pula ujian iman. Hidup kita dibentuk ibarat paku, semakin dihantam semakin kuat menancap. Karena semakin dekat dengan Tuhan maka semakin kuat pula kita menjalani dukacita dan semua problem di hidup kita. Batu deritapun kan dibentuk menjadi Betel yang kokoh teguh. Tuhan menghibur dan menguatkan keluarga dan kita sekalian. AMIN.
Kej22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.”. Kej 22:2 Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu
Bunga Edelweis memang tidak seindah anggrek, Edelweis tidak seanggun mawar dan tidak seharum Melati. Tapi edelweiss memiliki keunikan tersendiri. Edelweis bukan bunga yang gampang dijumpai dan dipetik begitu saja karena Edelweis tumbuh di daerah pengunungan yang dingin, tebing yang curam atau bebatuan karang yang sulit dijangkau. Tapi walaupun hidup di tempat yang sulit, Edelweis mampu bertahan dan tumbuh dengan subur. Kelopak edelweiss bahkan mampu mekar hingga sepuluh tahun. Edelweis tidak mudah layu walaupun habitatnya adalah tempat yang sulit. Karena itulah Edelweis menjadi simbol bagi harapan, ketulusan dan keabadian cinta. Kita semua kehilangan, kita semua berduka dan bersedih. Di tengah – tengah dukacita dan kesedihan kita hanya Tuhanlah yang menjadi penolong dan penghibur yang sejati. Bersama Tuhan, maka Keluarga yang berduka dan kita semua beroleh kekuatan untuk melewati saat-saat sulit dan berat. Firman Tuhan saat ini memberi penghiburan bagi kita bahwa ketekunan untuk menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus membuat orang –orang yang mati dalam Tuhan “berbahagia”. Mereka dapat beristirahat dari jerih lelah mereka karena segala perbuatan mereka menyertai mereka. Orang yang mati dalam iman kepada Kristus beroleh berkat kebahagiaan. Ayat-ayat bacaan kita ini adalah bagian dari Wahyu Tuhan kepada Yohanes di pulau Patmos. Yohanes menerima wahyu dari Tuhan untuk dituliskan kepada orang – orang percaya terutama ke tujuh jemaat di Asia Kecil. Ayat-ayat ini dimaksudkan sebagai kata-kata hiburan untuk menguatkan hati orang-orang Kristen pada masa Wahyu Yohanes itu. Orang – orang Kristen pada masa itu sedang mengalami penganiayaan dan banyak kesusahan karena kesetiaan Iman kepada Yesus. Tetapi mereka dinasihati supaya mereka tetap bertekun. Orang-orang kudus harus terus-menerus "menaati perintah-perintah Allah dan tinggal setia kepada Yesus." Orang yang setia dalam iman akan beroleh mahkota kehidupan yg disediakan oleh Anak Domba Allah. Ini bukan janji-janji yang omong kosong. Mengenai orang-orang yang mati dalam Tuhan, Firman Tuhan katakan bahwa perbuatan mereka menyertai mereka. Artinya Hidup orang percaya yang diisi dengan iman dan kesetiaan kepada Tuhan akan bernilai kekal. Kalau iman terwujud dalam perbuatan, kita bisa meyakini bahwa apa yang kita kerjakan di dunia tidak sia-sia sebab kita akan memasuki tempat perhentian yang kekal. Hari ini dunia pendidikan dan kita semua kehilangan seorang guru yang setia mengabdi. Seperti Edelweis, kehidupan kekasih kita yang meninggal ini telah memberi arti bagi perjuangan, ketekunan, ketulusan dan kesetiaan mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Memang perjuangan hidup dan keindahan hidup tak ada yang abadi. Edelweispun akan mati. Edelweis hanyalah sebuah simbol karena hanya Tuhan yang abadi. Ibarat Edelweis, ia telah menemukan keabadiannya bersama Tuhan. Namun bagi kita yang masih melanjutkan kehidupan, kita dinasihati agar memiliki kehidupan yang kuat meski dalam situasi yang sulit, setia mengabdi meski di tempat yang sukar, memberi teladan dan selalu menginspirasi banyak orang. Setiap perbuatan yang kita lakukan kelak menyertai kita sampai pada kematian. Kekasih kita ini telah pergi untuk selamanya. Ia telah menuntaskan tanggung jawabnya sebagai ayah dan guru. Namanya akan selalu hidup dalam sanubari. Baktinya akan terukir dihati. Ia yang telah menjadi pelita dalam kegelapan pendidikan. Embun penyejuk di hati setiap anak didik yang selalu haus benih ilmu dan iman. Ia bukan saja suami, ayah bagi anak-anak, guru bagi anak didik, tapi juga orang tua dalam pelayanan. Ia Edelweis yang indah yang pernah Tuhan tempatkan di tengah-tengah kita untuk memberi pelajaran dan teladan tentang kesetiaan melayani, ketulusan mengabdi, kesungguhan bekerja keras. Seperti edelweiss yang memiliki cinta abadi sang pencipta maka demikianpun kita yang ditinggalkan hendaknya memiliki pengharapan dan iman di dalam Tuhan. Tuhan memelihara, menghibur dan menguatkan keluarga yang berduka. Tetaplah berharap pada Tuhan. Ingatlah janji Tuhan “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan”. Tuhan memberkati.
Setelahkebangkitan-Nya, yang membuat para murid bersukacita adalah Yesus menggunakan waktu selama 40 hari bersama mereka dan mengajar mereka sebelum kenaikan-Nya ke surga dan meninggalkan mereka sekali lagi (Kis. 1:3). Namun, Yesus tidak meninggalkan mereka dalam dukacita. Roh Kudus akan memenuhi mereka dengan sukacita (Yoh. 16:7-15;
Tuesday, 18 January 2022 Edit Khotbah penghiburan dukacita dan kekuatan mengikhlaskan orang yang meninggal 2022/2023. Kematian seseorang yang kita kasihi sangat sulit bagi kita untuk mengikhlaskannya. Apalagi orang itu orang tua kita, anak kita, saudara kita. Misalkan yang paling sederhana ketika seorang anak muda pergi merantau dan meninggalkan orang tuanya. Tentu orang tuanya sangat sulit baginya untuk bisa berpisah dengan anaknya. Apalagi perpisahan karena kematian pasti kedukaan itu begitu ini pernah dialami oleh Abraham ketika istrisnya Sarai meninggal dunia. Abraham meratapinya dan menangisinya. Karena Abraham sangat mencintai Sarai intrinya Saudaraku kematian itu tidak bisa dihindari, setiap orang pasti akan menerima bagianya masing-masing. Hanya saja caranya dan waktunya saja yang renungan ini saya menyampaikan kepada anda bersukacitalah. Sebab kita ini adalah orang-orang yang berpengharapan di dalam Kristus. Firman Tuhan berkata; "Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia" 1 Tesalonika 413-14.Ini adalah firman Allah yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika pada waktu itu. Supaya mereka tidak berdukacita karena meninggalnya orang-orang yang mereka cintai. Melainkan berpengharapanlah di dalam Kristus. Sebab mereka yang meninggal di dalam Kristus saat ini mereka bahagia bersama dengan itu bukan akhir segalanya melainkan perpindahan tempat ke dunia baru yang penuh kebahagiaan bersama dengan Kristus. Bukan hanya itu saja saudaraku ketika telah tiba waktuknya hari pengangkatan orang-orang percaya. Disitu juga orang-orang yang sudah meninggal di dalam Kristus akan dibangkitkan 1 Korintus 1535-58.Jangan anda berkata kematian adalah akhir segalanya, tidak saudaraku. Kita ini bukan orang-orang yang sial. Melainkan kita ini adalah orang-orang berpengharapan di dalam Kristus. Sebab Kristus telah memberikan hidup kekal yang pasti untuk kita renungan penghiburan dukacita kiranya memberkati saudara. Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Amin.. Syalom... Nama saya Trisman Jaya Ndraha dan asal saya berasal dari Pulau Nias. TYM
Bilangan27:3. TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Ditinggalkan orang tua karena kematian menimbulkan duka yang dalam. Di samping itu kehidupan masa lalu orang tua yang sulit dilupakan menjadi pergumulan tersendiri. Sebagai anak apapun kelebihan atau keburukan orang tua, anak tetaplah anak, ia tidak dapat dipisahkan dari orang tuanya.Berapa tahun lalu, sementara menghadiri pertemuan di Salt Lake City, saya disambut oleh nabi terkasih kita, Russell M. Nelson. Dengan cara khasnya yang hangat dan bersifat pribadi, dia bertanya, “Mark, bagaimana kabar ibu Anda?” Saya memberi tahu dia bahwa saya telah berada bersamanya awal minggu itu di rumahnya di Selandia Baru dan bahwa dia mulai uzur tetapi penuh iman dan menjadi inspirasi bagi semua yang mengenalnya. Dia kemudian berkata, “Mohon sampaikan kasih saya baginya … dan beri tahu dia saya menantikan kesempatan bertemu dia lagi.” Saya agak terkejut dan bertanya, “Apakah Anda ada rencana perjalanan ke Selandia Baru dalam waktu dekat?” Dengan ketulusan yang dalam dia menjawab, “Oh bukan, saya akan menemuinya di kehidupan berikutnya.” Tidak ada yang sembrono dalam tanggapannya. Itu merupakan pernyataan fakta yang sangat alami. Di momen yang bersifat pribadi dan apa adanya itu, saya mendengar dan merasakan kesaksian murni dari seorang nabi yang hidup bahwa kehidupan berlanjut setelah kematian. Akhir pekan konferensi ini, Anda akan mendengar para rasul dan nabi yang hidup bersaksi tentang Kebangkitan Yesus Kristus. “Asas-asas dasar dari agama kita adalah kesaksian para Rasul dan Nabi, mengenai Yesus Kristus, bahwa Dia telah mati, dikuburkan, dan bangkit kembali pada hari ketiga, … semua hal lainnya yang berkaitan dengan agama kita hanyalah merupakan tambahan terhadap [kebenaran ini].”1 Saya berjanji bahwa sewaktu Anda mendengarkan dengan niat yang sungguh-sungguh, Roh akan menegaskan dalam benak Anda dan hati Anda kebenaran dari kesaksian-kesaksian Para Rasul Yesus zaman dahulu selamanya diubah setelah Dia menampakkan diri kepada mereka setelah kematian-Nya. Sepuluh di antara mereka melihat sendiri bahwa Dia telah dibangkitkan. Tomas, yang awalnya tidak hadir, menyatakan, “Sebelum aku melihat … aku tidak akan percaya.”3 Setelahnya Yesus menegur Tomas, “Jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”4 Kemudian Tuhan mengajarkan peran vital dari iman “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”5 Tuhan yang dibangkitkan memberi para Rasul-Nya tugas tanggung jawab untuk bersaksi mengenai Dia. Seperti para Rasul kita yang hidup dewasa ini, mereka meninggalkan pekerjaan duniawi dan menghabiskan sisa hidup mereka dengan berani memaklumkan bahwa Allah telah membangkitkan Yesus ini. Kesaksian kuat mereka menuntun kepada ribuan orang yang menerima undangan untuk Pesan agung dari pagi Paskah adalah sentral bagi seluruh ranah Kristiani. Yesus Kristus dibangkitkan dari antara yang mati, dan karena ini, kita pun akan hidup kembali setelah kita mati. Pengetahuan ini memberikan makna dan tujuan bagi kehidupan kita. Jika kita terus maju dalam iman, kita akan selamanya diubah, seperti adanya para Rasul zaman dahulu. Kita, seperti mereka, akan dapat menanggung kesukaran apa pun dengan iman kepada Yesus Kristus. Iman ini juga memberi kita pengharapan untuk suatu saat ketika “dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.”7 Iman saya sendiri berawal setelah suatu masa duka. Ayah dan ibu saya adalah peternak domba di Selandia Mereka menikmati hidup mereka. Sebagai pasangan suami istri muda, mereka diberkati dengan tiga gadis kecil. Yang bungsu di antaranya bernama Ann. Pada suatu hari ketika mereka berlibur bersama dekat sebuah danau, Ann yang berusia 17 bulan berkeliaran bertatih-tatih. Setelah putus asa mencari selama beberapa menit, dia ditemukan sudah tak bernyawa dalam air. Mimpi buruk ini menyebabkan duka yang tidak terucapkan. Ayah menulis bertahun-tahun kemudian bahwa sejumlah gelak tawa lenyap dari kehidupan mereka selamanya. Itu juga menyebabkan suatu kerinduan akan jawaban terhadap pertanyaan kehidupan yang paling penting “Apa yang akan terjadi dengan Ann kami tercinta? Apakah kami akan pernah melihatnya lagi? Bagaimana keluarga kami akan dapat bahagia lagi?” Beberapa tahun setelah tragedi ini, dua misionaris muda dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir datang ke tanah pertanian kami. Mereka mulai mengajarkan kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam Kitab Mormon dan Alkitab. Kebenaran-kebenaran ini mencakup jaminan bahwa Ann sekarang hidup di dunia roh. Karena Kebangkitan Yesus Kristus, dia pun akan dibangkitkan. Mereka mengajarkan bahwa Gereja Yesus Kristus telah sekali lagi dipulihkan di atas bumi dengan seorang nabi yang hidup dan dua belas orang Rasul. Dan mereka mengajarkan doktrin yang unik dan luar biasa bahwa keluarga dapat diikat bersama selamanya melalui wewenang imamat yang sama yang Yesus Kristus berikan kepada kepala Rasul-Nya, Ibu serta-merta mengenali kebenaran dan menerima kesaksian dari Roh. Namun, ayah bergumul selama setahun berikutnya antara keraguan dan sentuhan-sentuhan rohani. Juga, dia enggan mengubah cara hidupnya. Suatu pagi setelah malam tanpa tidur, sementara berjalan mondar-mandir, dia menoleh kepada Ibu dan berkata, “Saya akan dibaptiskan hari ini atau selamanya tidak.” Ibu memberi tahu misionaris apa yang terjadi, dan mereka segera mengenali kerlipan iman dalam diri ayah saya yang saat itu akan apakah menyala atau padam. Pagi itu juga keluarga kami melakukan perjalanan ke pantai terdekat. Tidak sadar apa yang terjadi, kami anak-anak mengadakan piknik di bukit-bukit pasir sementara Elder Boyd Green dan Elder Gary Sheffield menuntun orangtua saya ke laut dan membaptiskan mereka. Dalam tindakan iman selanjutnya, Ayah secara pribadi berkomitmen kepada Tuhan bahwa apa pun yang terjadi, dia akan setia sepanjang hidupnya terhadap janji-janji yang sedang dibuatnya. Satu tahun kemudian bait suci didedikasikan di Hamilton, Selandia Baru. Tidak lama setelahnya keluarga kami, dengan seseorang mewakili Ann, berlutut di sekeliling altar di rumah Tuhan yang sakral itu. Di sana, dengan wewenang imamat, kami dipersatukan sebagai keluarga kekal dalam tata cara yang sederhana namun indah. Ini mendatangkan kedamaian dan sukacita besar. Bertahun-tahun kemudian, Ayah memberi tahu saya bahwa jika bukan karena kematian tragis Ann, dia tidak akan pernah cukup rendah hati untuk menerima Injil yang dipulihkan. Namun Roh Tuhan telah menanamkan pengharapan bahwa apa yang misionaris ajarkan adalah benar. Iman orangtua saya terus tumbuh sampai mereka masing-masing membara dengan api kesaksian yang dengan tenang dan rendah hati membimbing setiap keputusan mereka dalam hidup. Saya akan senantiasa bersyukur atas teladan orangtua saya bagi generasi-generasi mendatang. Tidaklah mungkin untuk mengukur jumlah kehidupan yang selamanya diubah karena tindakan iman mereka dalam tanggapan terhadap dukacita yang mendalam. Saya mengajak semua yang merasakan duka, semua yang bergumul dengan keraguan, semua yang bertanya-tanya apa yang terjadi setelah kita meninggal, untuk menempatkan iman Anda kepada Kristus. Saya berjanji bahwa jika Anda berhasrat untuk percaya, kemudian bertindak dalam iman dan mengikuti bisikan Roh, Anda akan menemukan sukacita di kehidupan ini dan di dunia yang akan datang. Betapa saya menanti-nantikan hari saya akan bertemu kakak saya, Ann. Saya menanti-nantikan reuni penuh sukacita dengan ayah saya, yang meninggal lebih dari 30 tahun lalu. Saya bersaksi akan sukacita yang ditemukan dalam hidup dengan iman, percaya tanpa melihat, tetapi mengetahui melalui kuasa Roh Kudus bahwa Yesus Kristus hidup. Dengan segenap hati dan jiwa saya, saya memilih untuk mengikuti Yesus Kristus dan Injil-Nya yang dipulihkan. Ini memberkati setiap aspek hidup saya. Saya tahu bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah, Juruselamat dan Penebus kita. Dalam nama Yesus Kristus, amin.
Kotbahuntuk kematian; Penghiburan dari Roma 8, 35-39. Keluarga [yang] .berduka yang kekasih, Kami berdiri disini hadir dari persekutuan di jemaat kita untuk mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya anak saudara dalam keluarga ini. Kami hadir untuk menjadi penghiburan kepada ibu, bapak dan semua keluarga yang sedang berduka sekarang.
Pertanyaan JawabanKematian orang tua atau anggota keluarga lainnya sangat membebani orang Kristen. Meskipun orang yang meninggal percaya Yesus, mengucapkan selamat tinggal masih tetap sulit, terutama jika kepergiannya secara tiba-tiba. Berduka atas kematian anggota keluarga kita memang patut; Kristus Sendiri meneteskan air mata di kubur teman-Nya, Lazarus Yohanes 1135. Alkitab memberi penghiburan, dan sebagai orang Kristen kita mendapatkan penghiburan bahkan di tengah kehilangan orang yang begitu dekat dengan kita. Di tengah kehilangan orang tua Kristen, penghiburan terbesar bagi orang percaya adalah harapan dan keyakinan bahwa hubungan kita dengan orang tua tidak berakhir di kuburan. Orang Kristen yang kehilangan orang tuanya yang percaya memperoleh kelegaan dalam janji bahwa kelak kita akan bertemu kembali di surga. Orang tua kami sedang bersama Kristus, menikmati sukacita-Nya 2 Korintus 58. Pada waktu kebangkitan orang mati, semua orang yang menerima Kristus akan dimuliakan dan diberi tubuh yang kekal 1 Korintus 1542-44; Yohanes 1125. Bagi orang Kristen, Kristus telah menaklukkan kematian! Sebagaimana Paulus menulis dalam 1 Korintus 1554-57, "'Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?' Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." Kehilangan orang tua lebih sulit jika kita tidak yakin akan keselamatan jiwa orang tua kita. Namun kita masih tetap dapat berpegang pada janji Allah dan mencari penghiburan-Nya. Kita menanti kalanya ketika segala sesuatu diciptakan baru, dan kita percaya bahwa Ia adil dan baik. Allah yang diajarkan dalam Alkitab menghibur mereka yang menderita dan memulihkan mereka yang sakit hati Yeremia 1714; 2 Korintus 13-4; 76. Ia adalah "Bapa bagi anak yatim" Mazmur 685. Ketika kita berduka atas kematian orang yang kita kasihi, Allah menyediakan damai-Nya. Di tengah perkabungan kita, kita dapat mengenali penyertaan Allah bersama kita; bahkan di dalam kesedihan, kita dapat mendekat pada-Nya dalam doa dan penyembahan. Sebagai orang percaya, kita tidak perlu berduka sendiri. Kita mempunyai orang lain dalam Tubuh Kristus yang membantu menanggung beban kita, mengurangi kepedihan kita, dan 'menangis dengan orang yang menangis' Roma 1215. Kehilangan orang tua memang sangat menyakitkan, terutama karena mereka memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan kita. Orang tua kita-lah yang menghibur ketika kita menderita, dan kehilangan mereka seolah-olah terasa bahwa kita kehilangan penyangga stabilitas emosional kita. Namun, kita dihibur oleh pengertian bahwa kelegaan orang Kristen tidak dibatasi oleh lengkapnya keluarga kita; Allah Sang Pencipta, yang mengenal kita jauh lebih baik dari pengenalan kita akan diri sendiri, memahami penderitaan kita dan berhasrat untuk menumbuhkan kita, memulihkan kita, dan memberi damai-Nya. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Bagaimana orang percaya memperoleh penghiburan ketika orang tuanya meninggal?Kuncijawaban kuis logo kuis logo indonesia kuis logo kodelokus fun. Undian kuis berhadiah dan kuis online langsung dapat hadiah uang tunai voucher belanja dan handphonetantangan tebak gambar berhadiah 500rb setiap bulan. Game Tebak Gambar Di Ig Story Tebak Gambar Kuis gambar natal ini, seperti semua kuis ahaslides, beroperasi 100% Selasa, 27 Juli 2021 Edit Janji berarti ucapan yang menyatakan kesanggupan untuk melakukan atau memberi sesuatu. Janji berisi kesepakatan dari pihak – pihak yang terikat perjanjian. Janji juga memberikan pengharapan untuk pihak yang menerima janji. Pemazmur dalam bacaan Mazmur 11949-50, berbicara tentang janji Allah. Janji Allah, menghidupkan pemazmur dari kematiannya dalam dosa dan pelanggaran masa lalu. Janji Allah membangun kehidupan seseorang untuk lebih kuat dalam iman. Janji Allah membuat orang-orang percaya semakin teguh berpegang pada Firman Tuhan. Dalam pergumulan dan deritanya, pemazmur menyatakan keyakinan iman “Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.” Janji Tuhan, itulah yang menghiburkan Hari ini kita diperhadapkan dengan kematian. Akhir – akhir ini peristiwa kematian terjadi di mana – mana. Kematian sungguh membawa dukacita di hati keluarga. Peristiwa kematian sungguh mengguncangkan iman kita yang masih hidup. Dalam dukacita dan di tengah kenyataan kematian ini Firman Tuhan menguatkan kita bahwa pegangan kehidupan kita adalah Tuhan dan janjiNya menguatkan kita. Kematian memang sebuah misteri bagi manusia, tak ada seorangpun yang tahu kapan, di mana dan cara kita mengalami kematian. Tapi misteri kematian hanya dapat dimengerti, dipahami dan diterima dalam iman kepada Tuhan. Bahwa Tuhan adalah Allah yang kekal yang berkuasa baik atas kehidupan maupun kematian. Hari ini, keluarga berduka, kita semua berduka karena kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup keluarga, persekutuan gereja dan masyarakat. Janji penyertaan Allah memampukan kita mengalami sukacita dalam hadirat Tuhan. Ia yang berjanji menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dalam damai sejahtera bersama Bapa di Sorga yang kekal. Mazmur 119 adalah pasal terpanjang dalam Alkitab. Mazmur ini menegaskan keyakinan bahwa hidup orang beriman yang berpegang pada Tuhan akan berbahagia. Hidup memang tidak terlepas dari sengsara tapi Firman Allah menjadi penghiburan dan kekuatan. Firman Tuhan adalah harta yang memberi damai bagi hati dan jiwa. Hidup dalam FirmanNya membuat kita bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran. Yesus Firman yang hidup itu akan memulihkan, menghibur dan memberi kekuatan bagi keluarga dan kita sekalian sehingga kita tidak tergoncang bahkan oleh dukacita dan kematian sekalipun. Firman Tuhan ini mengajak keluarga dan kita semua untuk mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber penghiburan dan pengharapan dalam kesengsaraan. Bagaimanapun situasi dunia janganlah menyimpang dari Taurat Tuhan. Setialah dalam persekutuan orang – orang yang takut akan Tuhan. Hadapilah dukacita dengan iman. Meskipun terkadang kehidupan ini seperti menelan pil pahit. Janii Tuhan terasa jauh ketika kenyataan hidup berbeda. Janji-janji Tuhan adalah sumber kekuatan kita. Janji Tuhan sangat bisa dipercaya bahkan saat kesesakkan menghimpit kita. Janji Tuhan menyegarkan jiwa kita sehingga kita mampu bertahan di tengah kesesakan. Terkadang yang sesungguhnya kita butuhkan bukan sebuah jawaban doa seperti sebuah sulap. Yang kita butuh adalah Firman Allah yang hidup, janji penyertaan Tuhan dan kekuatan Roh Kudus untuk menghadapi segala perkara. Firman Tuhan menguatkan hati keluarga dan kita semua yang rapuh dan pedih karena dukacita. Janji Allah memberi pengharapan ketika ada banyak perkara terjadi seperti Covid 19 dan lain sebahainya. Almarhum kekasih kita telah mengakhiri segala hidupnya. Maut sudah menjemputnya, kematian mengakhiri seluruh perjalanan hidupnya di dunia ini, tapi kematian juga mengawali keselamatan abadi yang disediakan Tuhan baginya. Relakanlah kepergiannya sambil percaya bahwa kelak kita kan berjumpa dalam Sorga Kekal. Secara khusus bagi anak – anak yang ditinggalkan, teladanilah karya – karya dan perbuatan baik dari Almarhum. Hadapilah dukacita ini dengan melanjutkan karya – karya pelayanan dan kesetiaan bapa bagi Tuhan. Bagi kita sekalian yang ditinggalkan, hadapilah dukacita dengan menghargai nafas, kehidupan dan kesempatan berkarya yang Tuhan beri. Allah yang setia menggenggam tangan kita sampai akhir. Di dalam tangan-Nya ada penghiburan dan berkat. Amin.
.